Rabu, 26 November 2014

CAK INGKLING/ENGKLEK

    Cak ingkling/Engklek adalah suatu permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang telah diberi garis pola kotak-kotak, kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Sebutan engklek sendiri berasal dari bahasa Jawa, dan di beberapa daerah namanya juga bermacam-macam seperti téklékingklingsundamanda / sundah-mandahjlong jlinglempengdampu, dan lain-lain tergantung daerahnya.


      Dalam sejarahnya, cak ingkling/engklek merupakan mainan yang berasal dari belanda dan menyebar ke seluruh dunia, adapun menurut Dr. Smpuck Hur Gronje, permainan ini berasal dari hindustan, tempat cak ingkling/engklek bisa dibuat dengan menggunakan kapur atau tanah yang digoreskan berbentuk suatu rangka kubus yang belum digabungkan, cara memainkannya dengan menggunakan benda yang berbentuk kecil dan berat, contohnya batu, pecahan genting dan benda berat lainnya yang berukuran kecil.
Sumber: http://sarwoono.blogspot.com/2012/11/engklekingkling-permainan-tradisional.html

Rabu, 05 November 2014

DIKEPUNG KABUT ASAP, JARAK PANDANG DI PALANGKARAYA 400-600 METER

 Setelah 2 pekan menghilang, Selasa 4 November tadi pagi kabut asap tebal kembali mengepung Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (4/11/2014),  sejumlah ruas jalan protokol diselimuti kabut asap yang menyisakan jarak pandang hanya 400 hingga 600 meter. Alhasil, warga harus lebih ekstra hati-hati saat berkendara.

Akibat kualitas udara yang menurun drastis indeks standar pencemaran udara kini berada pada level tidak sehat dan sejumlah penerbangan dari dan ke Palangkaraya di Bandara Tjilik Riwut mengalami penundaan.

Menebalnya kembali kabut asap ini disebabkan masih banyaknya kebakaran lahan yang terjadi di ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan.

Sementara di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan sejumlah pengguna jalan yang melintas di Jalan Lintas Sumatera, Palembang-Prabumulih harus melaju dengan hati-hati karena jarak pandang hanya 100 meter.  

Kabut asap pekat kali ini juga mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah termasuk SD Negeri 02 Indralaya Utara. Banyak para murid yang datang ke sekolah dengan mengenakan masker.

Meski kondisi udara di luar dan di dalam kelas sangat menyesakkan napas, pihak sekolah belum meliburkan para siswa karena masih harus menunggu instruksi dari dinas pendidikan setempat.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, jumlah titik api di wilayah ini kembali bertambah, yakni mencapai 300 hotspot dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir. 

Sumber:http://news.liputan6.com/read/2129242/dikepung-kabut-asap-jarak-pandang-di-palangkaraya-400-600-meter

Senin, 03 November 2014

JENIS KURA KURA DARAT HIAS

Ini pertama kali saya membuat blog, untuk berbagi ilmu saja
Saya akan memberikan ilmu beberapa jenis kura kura hias darat beserta fotonya
Selamat menikmati all...

Ini kura kura paraldis
Kura kura ini lebih kecil dari yang lainnya, susah ditemukan di indonesia karena sangat langka
Kura kura ini berasal dari brazil dan makanannya adalah tumbuh tumbuhan dan ikan kecil.


Kura kura sculata:
Kura kura ini memiliki warna dominan krem putih besarnya bisa mencapai 40cm, kura kura ini berasal dari hutan tropis di sekitar daerah brazil, kura kuran ini ketika besar memiliki sifat yang buas dan tentunya memakan daging hewas saat besarnya.

Kura kura radiata
Kura kura radiata, seperti namanya yang berarti bulat, kura kura ini berasal dari daerah papua, maluku, hewan ini herbivora dan aman untuk dijadikan hewan peliharaan, kura kura ini adalah kura kura yang paling sering dijumpai di pecinta reptil seindonesia.

Kura kura indian star:
Kura kura ini tidak langka, tetapi menjadi yang terfavorit diantara pecinta reptil seindonesia karena bentuk tempurungnya unik seperti bintang, kura kura ini berasal dari india, di india hewan ini tidak dilindungi karena disana mereka tidak tahu kalau ini adalah kura kura hias